![]() |
| Presiden Prabowo anghirnya mengungkapkan,alasan dirinya menghemat anggaran negara Gede-gedean. |
RadioKonoha.Com Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto terus menunjukkan komitmennya dalam mengedepankan program-program strategis nasional yang langsung menyentuh kehidupan rakyat. Salah satu yang kini menjadi perhatian publik adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah mulai digulirkan sejak awal tahun 2025. Prabowo mengungkapkan bahwa keberhasilan implementasi program tersebut tak lepas dari penerapan kebijakan penghematan anggaran secara besar-besaran dan pengelolaan ekonomi yang cermat.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025, Prabowo secara langsung memaparkan bagaimana pendekatan disiplin fiskal dan efisiensi manajemen negara mampu membuka ruang fiskal yang cukup untuk menjalankan program-program prioritas. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa tanpa penghematan besar, sejumlah inisiatif penting pemerintah, termasuk MBG, akan sulit terlaksana dalam skala masif.
Prabowo menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan negara yang prudent atau penuh kehati-hatian menjadi landasan dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Menurutnya, kedisiplinan fiskal yang diterapkan pemerintah, termasuk pembatasan defisit anggaran, memungkinkan negara tetap memiliki daya dorong ekonomi yang kuat di tengah tantangan global.
“Pengelolaan ekonomi nasional saat ini dijalankan secara hati-hati. Kami disiplin terhadap diri sendiri. Defisit anggaran tetap kita jaga maksimal 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB),” ujarnya di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia berhasil menjaga posisi fiskalnya tetap sehat di tengah tekanan global yang menyebabkan banyak negara mengalami pelebaran defisit. Prabowo bahkan menyinggung bahwa banyak negara besar di Eropa, seperti Jerman, Prancis, dan Italia, telah melampaui batas defisit fiskal yang mereka tetapkan sendiri melalui Maastricht Treaty.
“Kita ingin menjadi negara yang patuh. Maka kita tetap menjaga defisit di bawah 3 persen. Padahal, negara-negara yang ikut menyepakati Maastricht Treaty itu sendiri sekarang sudah banyak yang melanggar batas tersebut,” tegasnya.
Salah satu contoh paling nyata dari hasil efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah adalah keberhasilan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Program ini, yang merupakan bagian dari visi Prabowo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini, telah menunjukkan progres signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Dimulai secara resmi pada 6 Januari 2025, program ini awalnya digelar di sejumlah titik sebagai proyek percontohan. Namun seiring berjalannya waktu dan respons positif dari masyarakat, cakupan program pun diperluas secara masif. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 1.286 titik pelaksanaan MBG telah aktif di berbagai daerah di Indonesia.
Jumlah penerima manfaat pun terus bertambah dari waktu ke waktu. Berdasarkan data yang dipaparkan Presiden, hingga awal Mei 2025, sekitar 3,4 juta anak sekolah dan masyarakat telah menerima manfaat dari MBG. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat secara signifikan hingga akhir tahun ini.
“Jika tren pelaksanaan ini berjalan sesuai rencana, maka pada akhir Mei jumlah penerima akan mencapai 4 juta. Kemudian akhir Juni menjadi 6 juta. Kita targetkan pada Agustus sudah 22 juta orang menerima manfaat, dan menjelang akhir November, penerima manfaat bisa mencapai 82,9 juta jiwa,” ungkap Prabowo dengan nada optimistis.
Presiden juga menggarisbawahi kompleksitas teknis dalam pelaksanaan MBG. Menyediakan makanan bergizi secara serentak kepada puluhan juta warga bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan manajemen yang terstruktur, logistik yang kuat, serta koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah.
“Dari sisi manajemen fisik, ini adalah usaha yang sangat luar biasa. Kita berbicara tentang distribusi logistik dalam jumlah besar ke seluruh pelosok negeri. Tapi kita bisa buktikan bahwa dengan kerja keras dan komitmen, semua itu mungkin,” ujar Prabowo.
Ia juga mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang telah mendukung program ini, mulai dari kementerian terkait, pemerintah daerah, hingga para pelaku usaha lokal yang terlibat dalam penyediaan bahan pangan. Menurut Prabowo, keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas besar dalam mengelola proyek nasional berskala raksasa.
Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya ditujukan untuk menanggulangi masalah gizi buruk atau stunting di kalangan anak-anak, tetapi juga memiliki dimensi ekonomi yang lebih luas. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan UMKM yang terlibat dalam rantai pasok makanan bergizi.
Dengan semakin banyaknya titik pelaksanaan, permintaan terhadap bahan pangan lokal juga meningkat. Hal ini secara otomatis memberikan efek pengganda (multiplier effect) terhadap ekonomi desa dan para pelaku usaha kecil.
“Kita ingin agar para petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM juga merasakan manfaat ekonomi dari program ini. Dengan demikian, MBG bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru,” terang Prabowo.
Prabowo menyadari bahwa keberhasilan awal program ini belum cukup. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan dan kualitas pelaksanaan MBG agar benar-benar membawa dampak nyata bagi generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memperkuat sistem pengawasan, evaluasi berkala, serta peningkatan kapasitas para pelaksana di lapangan.
“Saya tidak ingin program ini hanya besar di atas kertas. Saya ingin manfaatnya dirasakan betul oleh rakyat. Maka kualitas makanan, ketepatan sasaran, dan transparansi pengelolaan anggaran menjadi hal yang tidak bisa ditawar,” tegas Prabowo.
Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang untuk memastikan program ini terus berjalan, bahkan ketika terjadi perubahan anggaran atau tantangan eksternal lainnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan MBG dalam kerangka kebijakan nasional yang berorientasi pada pembangunan manusia secara berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut mendukung program-program strategis pemerintah. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan bukan hanya ditentukan oleh pemerintah semata, melainkan juga oleh partisipasi aktif masyarakat, dunia usaha, dan seluruh stakeholder bangsa.
“Kita hanya bisa maju jika kita bersatu. Tidak ada gunanya kita hanya mengkritik tanpa solusi. Saatnya kita bergandengan tangan, bekerja untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.
Program Makan Bergizi Gratis hanya satu dari sekian banyak agenda besar yang menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045, yang ingin membawa Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi dalam 20 tahun ke depan. Dengan landasan ekonomi yang sehat, kebijakan anggaran yang efisien, dan program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat, pemerintah optimistis bahwa cita-cita besar itu bukan sekadar mimpi.
Prabowo menutup arahannya dalam sidang kabinet dengan penegasan bahwa tantangan ke depan masih besar, namun dengan semangat kolektif dan manajemen negara yang baik, Indonesia akan mampu mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera bagi seluruh rakyatnya.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20250505200305-4-631164/prabowo-akhirnya-ungkap-alasan-hemat-anggaran-besar-besaran-karena-ini
Rate This Article
Thanks for reading: Prabowo Ungkap Alasan Menghemat Banyak Anggaran Gede-gedean , Sorry, my English is bad:)
